Jumat, 21 Mei 2010

PRINSIP-PRINSIP AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH

PRINSIP-PRINSIP AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH

PASAL II

Tauhid Dalam Pengetahuan Dan Keyakinan
Oleh :
Dr.Nashir Ibn Abdul Karim Al’Aql

1. Prinsip dalam asma dan sifat Allooh adalah menetapkan apa yang ditetapkan Allooh untuk diriNya atau yang ditetapkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tanpa tamsil ( mempersamakan atau menyerupakan Allooh dengan makhluk dalam asma dan sifatNya ) dan takyif ( mempertanyakan bagaimana sifat Allooh, atau menentukan bahwa sifat Allooh itu hakekatnya begini ). Juga menolak apa yang ditolak Allooh terhadap diriNya atau yang ditolak Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tanpa tahrif ( mengubah lafaz sifat atau menyelewengkan maknanya ) dan tanpa ta’thil ( mengingkari seluruh atau sebagian sifat Allooh ). Hal itu dengan mengimani makna dan arti yang dikandung oleh nash. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allooh Ta’ala:” ...Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia lah Yang Maha Mendengar Lagi Maha Melihat.” ( Asy Syuura : 11 ).

2. Tamsil dan ta’thil dalam asma dan sifat Allooh adalah kufur. Tahrif yang disebut oleh ahli bid’ah sebagai ta’wil, ada yang kufur hukumnya seperti ta’wail orang-orang kebatinan, ada yang bid’ah dan kesesatan seperti ta’wil orang-orang yang tidak megakui sifat-sifat Allooh, dan ada pula yang terjadi karna kekeliruan.

3. Panthaisme dan kepercayaan bahwah Allooh bersemayan pada sesuatu makhlukNya atau bersatu dengannya adalah perbuatan kufur yang menyebabkan seseorang keluar dari islam.

4. Iman kepada malaikat yang mulia secara umum. Mengimaninya secara terinci adalah dengan mengimani apa yang telah dinyatakan oleh dalil, seperti nama-namanya, sifat-sifatnya dan tugas-tugasnya sesuai dengan ilmu yang dimiliki seseorang.

5. Iman kepada Kitab yang diturunkan Allooh. Mengimani sepenuhnya bahwa Al-Qur’an Al-Karim adalah Kitab yang termulia dan yang membatalkan keberlakuan Kitab-kitab lainnya. Kitab-kitab sebelum Al-Qur’an telah mengalami perubahan dan penyelewengan. Untuk itu kita wajib mengikuti Al-Qur’an dan tidak mengikuti Kitab sebelumnya.

6. Iman kepada Nabi dan Rasu Allooh. Semoga salwat dan salam dilimpahkan Allooh kepada mereka. Mereka adalah orang yang paling mulia. Barang siapa yang tidak berpendapat begitu maka dia termasuk kafir. Apa yang telah dinyatakan nash tentang mereka wajib diimani. Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam adalah yang termulia, rasul terakhir dan diutusan Allooh untuk seluruh umat manusia.

7. Mengimani bahwa wahyu telah terputus semenjak wafatnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau adalah nabi dan rasul terakhir. Orang yang tidak berkeyakinan demikian adalah kafir.

8. Iman kepada hari akhir dan kejadian-kejadian yang ada di dalamnya menurut berita yang benar, juga beriman pada tanda-tanda kiamat yang terjadi sebelumnya.

9. Iman kepada qadar yang baik dan yang buruk dari Allooh Ta’ala, yaitu dengan mengimani bahwa Allooh Ta’ala mengetahui apa yang akan terjadi sebelum terjadi. Allooh telah menuliskannya dalam Lauh Mahfuzh.2) Yang dikehendakinya lah yang terjadi dan yang tidak dikendakinya tidak akan terjadi. Allooh Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, Pencipta segala sesuatu, Yang Maha baebuat atas apa yang di kehendaki.

10. Iman kepada perkara-perkara gaib yang telah dinyatakan dalil yang shahih, seperti arsya’, surga, neraka, kenikmatan dan siksa kubur, adanya jembatan dan timbangan ( di hari akhirat ) dan lain-lain tanpa ta’wil sedikitpun.

11. Mengimani adanya safaat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan safaat para Nabi, Malaikat, Orang-orang sholeh serta yang lain pada hari kiamat, sebagaimana rinciannya disebutkan dalam nash-nash yang shohih.

12. Orang-orang yang beriman akan melihat Allooh pada hari kiamat di surga dan di mahsyar.3) Barang siapa mengingkari atau mena’wilkanya maka dia sesat dan menyipang dari kebenaran. Namun tidak ada seorangpun yang dapat melihat Allooh didunia.

13. Karomah para wali dan orang-orang sholeh benar-benar ada. Namun tidak setiap sesuatu yang luar biasa adalah karomah. Bisa jadi itu merupakan cobaan dari Allooh dan bisa pula merupakan pengaruh dari setan dan orang-orang jahat. Tolak ukur dalam hal ini adalah apakah hal itu sesuai atau tidak dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

14. Semua orang yang beriman adalah wali Allooh, dan diladam diri setiap orang yang beriman terdapat tingkat kewaliaan sesuai dengan tingkat keimannya.

--------------------------------------------------------
2) Lauh Mahfudz adalah Kitab yang tertulis didalamnya segala takdir makhluk dan apa yang terjadi dialam semesta .
3) Mahsyar adalah tempat dikumpulkannya seluruh makhluk dihari kiamat untuk menerima balasan amal perbuatannya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar