Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (5): Macam-Macam Syirik Akbar (A)
Oleh: Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu
Soal 1:
Bolehkah kita ber-istighatsah (meminta keselamatan dari kesulitan dan kebinasaan) kepada orang mati atau ghaib?
Jawab 1:
Tidak boleh, sebagaimana firman ‘Azza wa Jalla:
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ . أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Artinya: “Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun. Berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu adalah benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak dapat mengetahui kapankah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (Terj. An-Nahl: 20-21)
Dan firman Allah:
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
Artinya: “Ingatlah ketika kamu mohon pertolongan kepada Rabb-mu, maka Dia mengabulkan permintaanmu.” (Terj. Al-Anfaal: 9)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يا حي يا قيوم برحمتك أستغيث .حديث حسن رواه الترمذي
Artinya: “Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku ber-istighatsah (meminta pertolongan).” (Hadits riwayat Tirmidzi)
Soal 2:
Bolehkah kita melakukan isti’anah (minta perotolongan) kepada selain Allah?
Jawab 2:
Tidak boleh, sebagaimana firman Allah:
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ . أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Artinya: “Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun. Berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu adalah benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak dapat mengetahui kapankah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (Terj. An-Nahl: 20-21)
Dan firman Allah:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya: “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” (Terj. Al-Fatihah: 5)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إذا سألت فسأل الله، وإذا استعنت فاستعن بالله.حديث صحيح رواه الترمذي
Artinya: “Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (Hadits riwayat Tirmidzi: hasan shohih)
Soal 3:
Bolehkah kita minta pertolongan kepada orang hidup?
Jawab 3:
Boleh, selama dalam batas kemampuannya, sesuai dengan firman Allah:
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Artinya: “Tolong-menolonglah dalam berbuat baik dan taqwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (Terj. Al-Maidah: 2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
والله في عون العبد، ما كان العبد في عون أخيه.حديث صحيح رواه مسلم
Artinya: “Allah itu akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (Hadits shohih riwayat Muslim)
Soal 4:
Bolehkah kita bernadzar untuk selain Allah?
Jawab 4:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّراً
Artinya: “Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku manadzarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam perutkku menjadi penjaga Baitil Maqdis.” (Terj. Ali Imran: 35)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من نذرا عن يطيع الله فليطعه، ومن نذر أن يعصيه فلا يعصه .حديث صحيح رزاه البخاري
Artinya: “Barangsiapa yang bernadzar kepada Allah untuk mentaati-Nya, maka taatilah dan barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya.” (Hadits shohih riwayat Bukhari)
Soal 5:
Bolehkah kita menyembelih kurban untuk selain Allah?
Jawab 5:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: “Maka shalatlah karena Rabb-mu dan berkurbanlah.” (Terj. Al-Kautsar: 2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لعن الله من ذبح لغير الله.رواه مسلم
Artinya: “Allah melaknat orang yang menyembelih kurban untuk selain Allah.” (Hadits riwayat Muslim)
Soal 6:
Bolehkah kita melakukan thawaf di kuburan?
Jawab 6:
Tidak boleh kita thawaf kecuali di Ka’bah, dalilnya firman Allah:
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Artinya: “Dan berthawaflah di rumah yang kuno (Ka’bah) ini.” (Terj. Al-Hajj: 29)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من طاف بالبيت سبعا و صلى ركعتين، كان كعتق رقبلة .حديث صحيح رواه إبن ماجه
Artinya: “Barangsiapa yang thawaf di Ka’bah tujuh kali dan shalat dua raka’at, adalah pahalanya seperti memerdekakan seorang budak.” (Hadits riwayat Ibnu Majah: shohih)
Soal 7:
Apa hukum sihir?
Jawab 7:
Sihir termasuk kufur (perbuatan kekafiran), dalilnya firman Allah:
وَلَـكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ
Artinya: “Akan tetapi syetan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (Terj. Al-Baqoroh: 102)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اجتنبوا السبع المبيقات الشرك بالله و السحر…. .حديث صحيح رزاه مسلم
Artinya: “Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (yaitu) syirik kepada Allah, sihir, …..” (Hadits shohih riwayat Muslim)
Soal 8:
Bolehkah kita membenarkan (mempercayai) para peramal (apranormal) dan dukun tentang ilmu ghaib?
Jawab 8:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Artinya: “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan yang di bumi yang mengetahui tentang yang ghaib itu kecuali Allah.” (Terj. An-Naml: 65)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من أتى عرافا، أو كاهنا، فصدقه بما يقول، فقد كفر بما أنزل على محمد .حديث صحيح رواه أحمد
Artinya: “Barangsiapa yang mendatangi para peramal dan dukun, kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (Hadits riwayat Ahmad: shohih)
Soal 9:
Adakah yang dapat mengetahui perkara ghaib?
Jawab 9:
Tidak ada satupun yang mengetahui tentang yang ghaib kecuali orang yang dikehendaki oleh Allah dari rasul-rasul-Nya. Allah berfirman:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَداً . إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدا
Artinya: “Dialah yang mengetahui yang ghaib dan tidak seorangpun yang diberitahu tentang keghaiban itu kecuali orang yang dikehendaki-Nya daripara Rasul.” (Terj. Jin: 26-27)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لا يعلم الغيب إلا الله .حديث حصن رواه الطبراني
Artinya: “Tidak ada yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah.” (Hadits riwayat Thabrani: hasan)
Soal 10:
Bolehkah kita memakai benang dan kalung untuk mengobati penyakit (tolak bala)?
Jawab 10:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ
Artinya: “Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (Terj. Al-An’am: 17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أما إنها لا تزيدك إلا وهنا، إنبذها عتك، فإنك لو مت ما أفلحت أبدا .حديث صحيح رواه الحاكم و صحيحه و وافقه الذهبي
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya semua itu hanya akan menambah kelemahan daja, buanglah ia karena sesungguhnya jika kamu mati sedang kamu masih memakainya, maka kamu akan merugi selamanya.” (Hadits riwayat Hakim: shohih)
-bersambung insya Allah-